Sejarah

Sejarah pelaksanaan CBT (Computer-Based Test) di SMAN Gorontalo mencerminkan langkah sekolah dalam mengikuti perkembangan teknologi pendidikan dan meningkatkan kualitas penilaian akademik. Berikut adalah rangkuman mengenai sejarah implementasi CBT di SMAN Gorontalo:

Awal Pengembangan dan Implementasi

Pada awalnya, ujian di SMAN Gorontalo masih menggunakan metode konvensional berbasis kertas (Paper-Based Test), di mana soal-soal dan jawaban dikerjakan secara manual oleh siswa. Seiring dengan kemajuan teknologi dan instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan penggunaan teknologi dalam pendidikan, SMAN Gorontalo mulai mempersiapkan pelaksanaan ujian berbasis komputer.

Periode Persiapan

Sekitar tahun 2015-2016, SMAN Gorontalo mulai mengikuti tren pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dianjurkan secara nasional. Pada masa ini, sekolah melakukan berbagai persiapan untuk memfasilitasi pelaksanaan CBT, termasuk:

  1. Pengadaan Infrastruktur: Penambahan perangkat komputer, peningkatan jaringan internet, serta pembentukan ruang ujian yang dilengkapi dengan komputer dan fasilitas pendukung lainnya.
  2. Pelatihan Guru dan Siswa: Guru-guru serta siswa mulai dilatih untuk mengenal dan memanfaatkan sistem CBT, dengan memperkenalkan simulasi dan latihan berbasis komputer agar mereka terbiasa sebelum pelaksanaan ujian sesungguhnya.
  3. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Stakeholder: Pihak sekolah berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan serta pemerintah daerah dalam mengembangkan infrastruktur dan teknis pelaksanaan CBT.

Pelaksanaan Perdana UNBK

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN Gorontalo pertama kali dimulai secara resmi pada tahun 2016. Ini merupakan tonggak penting dalam sejarah sekolah, karena menandai peralihan dari sistem konvensional ke digital. Pelaksanaan UNBK di sekolah ini berjalan lancar dengan dukungan fasilitas yang memadai serta partisipasi siswa dan guru yang terlatih.

Pengembangan Berkelanjutan

Setelah sukses dengan UNBK, SMAN Gorontalo mulai menerapkan CBT untuk ujian-ujian lainnya, termasuk Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Ujian Tengah Semester (UTS), dengan tujuan untuk:

  1. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam proses penilaian.
  2. Mempercepat analisis hasil ujian dan penilaian prestasi siswa.
  3. Mengurangi penggunaan kertas, sejalan dengan kampanye sekolah ramah lingkungan.

Dampak dan Manfaat

Implementasi CBT di SMAN Gorontalo terbukti memberikan dampak positif, termasuk:

  • Peningkatan keakuratan dan kecepatan dalam proses penilaian.
  • Kemudahan akses bagi siswa untuk mengikuti ujian tanpa kendala fisik.
  • Meningkatkan kesadaran teknologi di kalangan siswa dan guru.

Pelaksanaan CBT juga membantu sekolah untuk tetap relevan di era digital dan memberikan siswa pengalaman yang lebih mendekati standar internasional, di mana ujian berbasis komputer menjadi hal yang umum.

Masa Kini dan Rencana Ke Depan

Hingga kini, SMAN Gorontalo terus mengembangkan dan menyempurnakan pelaksanaan CBT, berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur dan kapasitas sekolah agar lebih banyak siswa dapat terlayani secara optimal. Rencana ke depan juga mencakup pengembangan platform e-learning yang lebih canggih untuk mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi yang lebih luas di lingkungan sekolah.

Sejarah ini mencerminkan komitmen SMAN Gorontalo untuk mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan dan membangun sistem penilaian yang modern dan efektif.